Sabtu, 23 April 2016

Kesadaran Sejarah



Nama : Nunu Tresna Wardah
Prodi : Pendidikan Sejarah
Tema : Kesadaran Sejarah
            Dalam kehidupan sehari-hari kita sering mendengar tentang sejarah baik itu dari seorang penjaga sebuah situs, museum, orang tua, guru maupun dari masyarakat lainnya. Sehingga kita seolah-olah sudah mengerti akan arti sejarah. Namun pada kenyataannya saat ini banyak sekali orang yang tidak mengerti dan tidak paham akan arti sejarah sendiri bahkan tidak sedikit yang menyepelekan atau tidak peduli akan sejarah terutama sejarah bangsanya sendiri.
Ironisnya hal ini terjadi pada bangsa kita jangan sampai bangsa kita lupa akan sejarahnya sendiri. Banyak sekali orang yang berfikir bahwa sejarah hanyalah membicarakan masa lalu yang secara dalamnya mereka tidak mengetahui bahwa sejarah itu sangat penting. Mereka berfikir apa gunanya memikirkan masa lalu karena mereka beranggapan sejarah hanyalah belajar tuk masa lalu.
Apabila sejarah tidak ada gunanya maka tidak akan ada orang yang belajar sejarah. Kenyataan bahwa sejarah terus ditulis oleh orang, disemua peradaban dan sepanjang waktu. Itu cukup membuktikan bahwa sejarah itu perlu.  Sejarah itu berguna secara intrinsik dan ekstrinsik(Pengantar Ilmu Sejarah.Koentowijoyo.Hal 15). Secara intrinsik sejarah berguna sebagai pengetahuan salah satunya sejarah sebagai cara mengetahui masa lampau. Mitos salah satu bagaimana cara suatu bangsa mengetahui masa lalu disaat belum mengenalnya tulisan namun, bangsa yang telah mengenal tulisan akan mengandalkan sejarah. Ada dua sikap terhadap sejarah setelah orang mengetahui masa lampaunya, yaitu (1) melestarikan atau (2) menolak(Pengantar Ilmu Sejarah.Koentowijoyo.Hal 17).
1.      Seseorang yang melestarikan masa lampau karena ia menganggap masa lampau itu penuh makna. Seperti hal nya orang yang mengoleksi barang-barang kuno seperti uang dari zaman ke zaman. Menolak melestarikan masa lampau seperti pasca proklamasi 45 ada daerah yang berusaha menolak kehadiran kerajaan. Diantaranya ialah Surakarta dan Mangkunegaraan.
2.      Seperti halnya setelah terjadinya tragedi G30S-PKI masyarakat maupun pemerintah tidak akan lagi memakai paham komunis karena paham ini tidak cocok dengan ideologi bangsa Indonesia yaitu Pancasila dan masyarakat pun pasti tidak akan terima karena trauma akibat tragedi G30S-PKI.
Sejarah sebenarnya sangatlah penting untuk dipelajari secara dalam dan disertai dengan rasa kesadaran akan sejarah. Karena sejarah merupakan pengalaman-pengalaman masa lampau manusia, maka manusia yang hidup sezaman atau kemudian dapat berguru dan belajar dari pengalaman-pengalaman masa itu untuk membuat mereka lebih bijak(Metodologi Sejarah.Helius Sjamsuddin.Hal 224). Hal itulah yang membuat dalam sejarah terdapat nilai-nilai yang dapat dikaji atau ilmu pengetahuan. Seperti halnya para sejarawan yang mengkaji sejarah baik itu suatu tragedi, biografi seseorang, peperangan atau ironi perjuangan suatu bangsa. Apapun itu bentuknya dapat diambil suatu nilai pelajaran yang terkandung dalam sejarah untuk pedoman hidup. Seperti halnya para pahlawan kita yang telah rela memperjuangkan bangsa ini untuk meraih kemerdekaan mereka rela mengorbankan jiwanya tuk tanah air Indonesia. Hal ini terdapat nilai yang dapat kita ambil bahwa kita harus lebih membuat kita semangat dan terus bekerja keras pantang menyerah untuk memajukan kehidupan bangsa Indonesia dengan strategi yang bagus, baik pada bidang IPTEK, politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan dan hukum.
Dalam mendalami sejarah tidak hanya kita akan sadar bahwa sejarah itu mempunyai nilai tuk menjadikan pedoman hidup. Sejarah juga dapat dianggap sebagai alat untuk mengurangi kekhawatiran kita terhadap hal yang tidak kita ketahui(Pendekatan Ilmu Sosial dan Metodologi Sejarah.Soertono Kartodirdjo.Hal 20). Meskipun sejarah itu tidak akan berulang namun pengalaman sejarah dapat digunakan sebagai alat untuk menghadapi krisis masa kini karena selalu ada persamaannya.
Oleh karena itu bila kita menghadapi hal yang krisis saat ini kita dapat memahami melalui perbandingan dengan masa krisis pada saat masa lampau. Misalnya pada saat tahun 1998 terjadi krisis moneter yang mengakibatkan terjadinya banyak kericuhan di negara Indonesia ini akibat keadaan ekonomi Indonesia yang semakin memburuk. Hal ini pun dapat terjadi kembali apabila pemerintahan Indonesia tidak dapat mengatasinya seperti saat tahun 2015 yang pada saat itu nilai rupiah terus melemah yang mengakibatkan banyak masyarakat yang protes akan banyaknya barang yang mahal akibat dolar yang terus naik namun hal ini sedikit demi sedikit dapat teratasi pemerintah sehingga rupiah dapat naik walaupun tidak nail terlalu tinggi.
Dengan sejarah kita bisa lebih merasa mantap untuk menghadapi ke depannya karena sudah ada garis tertentu. Hal ini pun menimbulkan bahwa masa depan adalah bagian waktu, bagian dunia kita, maka dalam dunia ini akan ada proses-proses sejarah yang sama akan terjadi. Namun di era modern ini banyak yang lebih terpaku pada rasa kekinian tanpa merasa akan adanya masa lampau yang sebenarnya dapat mengubah kita saat ini ataupun cara berfikir kita ke depannya.
Saat ini di sekolah-sekolah jam mata pelajaran sejarah sangatlah dibatas dibandingkan dengan ilmu-ilmu pasti yang jamnya biasanya lebih lama di bandingkan sejarah. Kemudian guru sejarah yang mengajarkan sejarah tidak sedikit yang tidak tahu bagaimana mengajar agar murid dapat tertarik dan mengerti sejarah. Tak jarang pula guru yang menjadi guru sejarah yang di sekolah adalah guru yang bukan mempunyai keahlian dalam bidang sejarah.
            Tak heran apabila murid di sekolah jarang ada yang menyukai ataupun berniat untuk masuk perguruan tinggi jurusan sejarah karena sebelumnya di sekolahpun mereka belajar sejarah dengan cara yang tidak dapat membuat mereka tertarik terjadap sejarah. Seakan sejarah menjadi kering karena buku sejarah di SD,SMP dan SMA penulisan sejarah banyak fakta yang di sembunyikan dan penalaran dalam bukunya yang terkadang susah untuk dimengerti.
            Sebenarnya mengapa sejarah sampai saat ini masih bahkan perlu diajarkan di sekolah?  Secara singkat sejarah memiliki potensi yang sebagian saja terwujud untuk menjadikan kita manusia yang berperikemanusiaan, hal yang tidak dapat dilakukan oleh semua mata pelajaran yang lain dalam kurikulum sekolah. Namun tetap saja setiap generasi harus mengajukan pertanyaan mengapa penting mempelajari masa lalu, dan mengingatkan dirinya sendiri dan mengapa sejarah dapat mempersatukan kita dan bukan memecah belah kita seperti kita saksikan akhir-akhir ini.
            Dengan mengingat kisah-kisah kita di masa lalu yang dihubungkan dengan masa kini, masa lalu akan menjadi sebuah sumber yang berguna dalam kehidupan kita sehari-hari dan memenuhi berbagai kebutuhan kita pada zaman sekarang. Menempatkan diri sendiri di dalam arus waktu termasuk salah satu kebutuhan dasar manusia. Jika tidak kita lakukan, tidak mungkin kita dapat membayangkan dalam pikiran kita kehidupan kita di bumi ini. Namun apabila kita tidak memperluas pemahaman kita untuk belajar dari masa lalu maka masa lalu akan kita bongkak-bengkokkan sekehendak hati kita agar sesuai dengan makna yang telah lebih dahulu kita tentukan baginya.
            Sejarah pun menawarkan kita untuk memetik hal baru dan menakjubkan, pertemuan dengan orang lain, dengan tempat lain dan dengan zaman lain yang mendorong kita untuk merenungkan kembali cara kita melihat diri kita sebagai makhluk manusia. Pertemuan dengan masa lalu dapat memperluas pemikiran kita dalam arti yang terbaik. Untuk mewujudkan sepenuhnya kemampuan sejarah memanusiakan manusia untuk menggunakan kemampuan sejarah. Kita perlu bertatap muka dengan masa lalu yang tidak terlalu jauh dari diri kita dari sisi waktu, tetapi jauh dari sisi cara berfikir dan tatanan sosial, hal inilah yang menjadikan kita terus mencari akan teka-teki yang berada dalam sejarah.
Mampu berfikir sejarah mengharuskan kita berfikir dengan cara yang bertentangan dengan cara kita berfikir sehari-hari selama ini, dan inilah sebab mengapa jauh lebih mudah menghapal nama-nama, tanggal-tanggal, dan kejadian-kejadian daripada mengubah struktur dasar cara berfikir kita yang kita gunakan untuk memahami makna masa lalu(Berfikir Historis.Sam Wineburg.Hal 10). Sama halnya ketika kita hanya mangetahui bahwa sejarah di dalamnya hanya ada masa lalu tanpa memikirkan bahwa di masa lalu ada suatu struktur pemerintahan yang sangat penting untuk dipelajari dan dapat diambil menjadi suatu pelajaran.
Pemerintahan sangatlah berpengaruh terhadap pemukiman yang berada di wilayahnya. Kita akan harus memperkembangkan pola-pola pemukiman yang berbeda-beda, tergantung dari ciri-ciri ekologi yang berbeda-beda pemukiman-pemukiman itu(Majalah Prisma.Soejatmoko.Hlm 85). Apabila pemerintah kurang akan bertindak maka akan terjadi adanya kesenjangan sosial akibat pembangunan yang tidak merata dan ubanisasi yang berlebihan. Hal ini mengakibatkan pemukiman yang desa semakin sedikit penduduk sedangkan kota akan terus padat oleh penduduk ubanisasi.
Maka disinilah diperlukannya sejarah yang tidak hanya terdapat di masa lalu bangsa kita tetapi kita dapat melihat dari sejarah bangsa lain yang dapat kita pelajari dan bisa kita terapkan dalam bangsa kita apabila suatu tatanan pemerintah bangsa itu baik dan sesuai dengan bangsa kita.
Oleh karena itu janganlah kita hanya berfikir sejarah sebagai masa lalu yang tak dapat kita pakai saat ini atau masa depan. Dan sejarah tidaklah bisa di bengkak-bengkokan karena sejarah harus sesuai dengan apa yang terjadi sebenarnya atau sesuai fakta. Sejarah pun haruslah dapat dicerna pemikiran manusia karena sejarah harus rasional dan bukanlah mitos, legenda ataupun tahayul dan dapat di buktikan akan sumber-sumber sejarah yang di dapat atau relevan.




Pola kalimat dan Keterangan




A.    Pola Dasar Kalimat
Mery berlari
   S       P

Wahyu memberikan bunga mawar
      S          P                      O

Bunga mawar melambangkan rasa kasih sayang
      S                      P                      Pel

Yoga berlari di Taman Kota
  S         P               Ket

Kakakku membeli nasi goreng yang pedas  
    S            P               O               Pel

Dokter memeriksa kucingku  semalaman
    S            P              O                 Ket

B.     Macam-macam keterangan

1.      Keterangan tempat
Ayah menangkap perampok di Pelabuhan

2.      Keterangan waktu
Tadi malam Syakilla melahirkan anaknya

3.      Keterangan alat
Ibu mencuci piring dengan sabun

4.      Keterangan tujuan
Mike belajar dengan tekun agar ia mendapat beasiswa di luar negeri

5.      Keterangan cara
Para siswa merancang mobil itu dengan teliti

6.      Keterangan peserta
Saya mengikuti lomba olimpiade akuntansi bersama teman-teman saya

7.      Keterangan similatif atau kemiripan
Rina merancang bajuku seperti designer

8.      Keterangan sebab
Pamanku menjadi karyawan teladan karena ia tekun bekerja

9.      Keterangan kesalingan
Ihan dan Gina saling bekerja sama  satu sama lain agar pekerjaan mereka cepat selesai

Kamis, 21 April 2016

konflik sosial tawuran suporter



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Suporter atau pendukung suatu acara tidak sedikit dari mereka yang tidak saling mengenal satu sama lain namun meski demikian mereka sangat peka terhadap stimulus yang datang dari luar seperti halnya ketika suporter bola, ketika tim mereka nyaris mencetak gol secara tidak langsung tanpa adanya koordinasi mereka langsung menunjukan ekspresi yang sama yakni berteriak dan bersorak. Bahkan ketika ada kerusuhan pun meski mereka tidak saling mengenal tetapi mereka langung membantu rekan-rekannya ketika kerusuhan terjadi dengan atas namakan solidaritas suporter pendukung kesebelasan yang sama.
Menurut Geroge Homans menjelaskan bahwa perilaku sosial adalah dimana aktivitas yang dilakukan sekurang-kurangnya dua orang bisa saling mempengaruhi satu sama lain. Prilaku seporter baik itu bersifat negatif maupun positif tentunya berpengaruh terhadap lingkungannya dan seporter selanjutnya.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apa penyebab terjadinya tawuran antar suporter  ?
2.      Bagaimana jalan konkritnya tawuran antar suporter ini di Indonesia?
3.      Bagaimana solusinya untuk menyelesaikan konflik tawuran suporter?



BAB II
PEMBAHASAN

A.    Penyebab
Dibalik persepakbolaan Indonesia tidak luput dari adanya suporter yang selalu memberi warna dalam ajang kompetisi sepak bola di Indonesia, tidak hanya kaum laki-laki saja, kaum perempuan pun ikut serta dalam mewarnai persepakbolaan di Indonesia, dari anak kecil hingga dewasa. Sepak bola tanpa suporter itu dapat diibaratakan seperti sayur tanpa garam, tidak memiliki rasa alias hambar maka, sepakbola dan suporter adalah bagian yang tidak dapat dipisahkan.
Suporter seringkali disebut dengan pemain ke duabelas dalam permainan sepak bola karena perannya sangat penting dalam sebuah pertandingan sepak bola, bayangkan saja jika dalam pertandingan sepak bola tidak dihadiri oleh para suporter, sepertinya ada yang kurang dalam pertandingan tersebut. Mereka bukan hanya sekedar penonton, yang hanya mengamati sebuah pertandingan saja, akan tetapi suporter memberikan yang lebih dari seorang penonton. Nilai lebih dari suporter adalah membeli tiket sebagai pemasukan dana tim yang berguna untuk mengelola stadion yang dimiliki oleh sebuah tim, tidak hanya sebagai  penonton pasif atau penonton yang tujuannya hanya menonton saja melainkan sebagai  penonton dan sebagai pendukung, pemeriah dalam suatu pertandingan dengan atribut, tarian, nyanyian dan tepuk tangan yang memberikan warna dalam pertandingan tersebut, dan sebagai teman untuk pemain-pemain yang ada di dalam tim tersebut yang dibilang paling fanatik dan antusias dalam membela klub yang dicintainya. Susah maupun senang, hati mereka melebur menjadi satu saat tim mereka berjuang meraih kemenangan. Inilah sepakbola yang telah membuka mata mereka separti  pahlawan yang sedang berjuang dengan mengusung gengsi dan harga diri mereka dipertaruhkan di stadion hanya untuk menyandang gelar sang pemenang.
Perkembangan suporter di Indonesia saat ini sangat menggelisahkan, tidak hanya sebagai  pendukung sebuah tim, tetapi juga sebagai pemicu kerusuhan. Bahkan, tidak bisa dipungkiri lagi di era yang modern seperti ini konflik antar suporter pun seringkali terjadi, hal ini dikarenakan:
1.      Wasit yang tidak adil
Wasit adalah seorang yang memimpin jalannya pertandingan. Karakter wasit yang tegas dan tidak memihak sangat diperlukan dalam suatu pertandingan. Selain itu, wasit juga tidak boleh plin plan dalam membuat keputusan. Banyak pertandingan di liga Indonesia diberhentikan \pada saat pertandingan berlangsung dan salah satu penyebabnya adalah amukan supporter yang tidak bisa dihentikan karena menurut mereka wasit yang bertugas tidak adil dalam memimpin pertandingan. Dalam suatu pertandingan, supporter harus bisa menerima segala keputusan wasit karena wasit lebih mengerti apa yang harus dilakukan tetapi wasit juga harus teliti dan tegas dalam memimpin suatu pertandingan agar kejadian seperti tawuran ini tidak terjadi.

2.      Provokasi antar supporter
Banyak cara yang dilakukan supporter untuk bisa mendukung tim kesayangan mereka mulai dari mencorat-coret tubuhnya sampai menyanyikan yel-yel penyemangat. Aksi ini dilakukan agar tim kesayangan mereka mendapat kemenangan dari tim lawan. Namun yel-yel yang biasanya dilakukan ini berisikan tentang celaan negative tentang tim lain. Yel-yel yang provokatif ini bisa membuat suporter lawan marah dan bisa menimbulkan taawuran antar suporter.

3.      Kurangnya perhatian klub antar suporter
Kehadiran suporter di stadion untuk mendukung tim menang sangat berperan penting. Kehadiran suporter ini bisa meningkatkan semangat para pemain untuk berlaga. Para suporter ini rela menghentikan aktivitasnya untuk melihat tim kesayangan mereka berlaga melawan tim lain.

4.      Sifat yang terlalu fanatik
Sifat mereka yang terlalu fanatik menghasilkan sikap anarkis yang cenderung
berujung dengan terjadinya konflik. Sifat fanatik yang berlebihan ini menjadikan mereka gelap mata, dengan menganggap bahwa kelompoknyalah yang paling unggul dibandingkan dengan kelompok lainnya.
Kerusuhan antar suporter saat ini semakin menjadi-jadi, bukan hanya antar negara, melainkan antar kota, bahkan sempat terjadi kerusuhan suporter sepak bola antar SMA. Kerusuhan ini tidak hanya merusak sarana dan prasarana umum saja, korban jiwa pun sudah menjadi hal yang biasa. Tidak sedikit pula suporter yang memiliki musuh dengan suporter lain, baik dalam satu kota maupun luar kota.
Di Indonesia, suporter divonis memperburuk citra sepakbola dan dianggap menjadi problem bangsa. Tindak kekerasan, kerusuhan, dan  jatuhnya korban baik luka, tewas, rusak dan terganggunya ketertiban merupakan, pranata sosial sampai prasarana umum merupakan citra buruk yang melekat pada suporter sepakbola Indonesia. Kerusuhan suporter yang terjadi di Indonesia sebenarnya bukan isu baru, karena sejak lama sebenarnya sudah sering terjadi.
Kerusuhan antar suporter dalam pertandingan biasanya dipicu oleh kekalahan tim yang didungkungnya oleh lawan mainnya, akan tetapi masih ada beberapa faktor yang memicu terjadinya kerusuhan tersebut, diantaranya, perseteruan abadi antar suporter sepak bola terkait masalah sejarah dengan memiliki sejarah yang selalu berseteru tiap kali  bertemu dan ini dilestarikan oleh generasi penerusnya. Lalu, kurang adilnya pengawas  pertandingan yang terkadang memicu emosi pemain dan supporter yang sering kali disebut oleh suporter sebagai pengawas pertandingan suapan. Kemudian, munculnya keberadaan suporter pengacau atau sering disebut dengan hooligans yang memang sengaja datang ke pertandingan untuk menciptakan suasana rusuh demi mencari keuntungan pribadi.
Ada pula provokasi yang dilakukan antar suporter saat pertandingan berlangsung, seringkali dalam mendukung tim kesayangannya, para suporter menciptakan yel-yel yang  bernuansa provokatif dan menjelek-jelekan kesebelasan lawan. Hal-hal inilah yang juga menjadi pemicu terjadinya gesekan hingga menimbulkan kekerasan dan kerusuhan. Hawa amarah dan emosi tak terkendalikan karena yel-yel yang sedikit mengejek atau kekalahan tim kesayangannya atas tim lawan, berujung dengan kerusuhan yang luar  biasa, tidak ada kata damai, suporter yang kuat itulah suporter yang menang.
Berbeda dengan dahulu, suporter sepak bola datang ke stadion untuk mendukung tim kesayangannya saja, akan tetapi suporter saat ini datang untuk membuat kerusuhan juga, apakah dengan dasar gengsi atau hanya sekedar melakukan aksi balas dendam, baik dengan suporter lawan maupun sesama suporter tim kesayangannya.
B.     Jenis konflik
Dalam peristiwa konflik kerusuhan suporter ini terjadi karena adanya pengaruh beberapa oknum yang tidak menyukai tim lain, sehingga oknum-oknum tersebut berhasil mempengaruhi suporter lain untuk melakukan kerusuhan. Berarti secara tidak langsung orang lain terpengaruh oleh suporter lain. Dan biasanya konflik seperti ini terjadi secara tidak langsung atau tidak adanya koordinasi satu sama lain akibat adanya rasa solidaritas maka atas nama tersebut mereka membantu satu sama lain walaupun tindakan yang tidak baik atau tidak melihat dampak selanjutnya. Jadi, jenis konflik ini bersifat horizontal yang pelakunya massal.



C.     Jalan Konkritnya
Secara geografis Indonesia merupakan negara kepulauan yang terpisah-pisah dan Indonesia terdiri dari bermacam-macam suku dan budaya.  Indonesia merupakan salah satu negara yang penduduknya paling padat di dunia. Jumlah penduduknya pun mencapai ±250 juta orang. Namun pada makalah ini, kami tidak akan membahas tentang keadaan geografis Indonesia, tapi saya akan membahas tentang tawuran antar suporter yang seringkali terjadi di Indonesia.
          
Walaupun Indonesia merupakan negara kepulauan yang terpisah-pisah dari Sabang sampai Merauke, namun Indonesia tetaplah satu negara. Setiap  penduduk pasti memiliki perbedaan karakter dan perbedaan sifat. Oleh karena itu, setiap orang pasti memiliki pilihan atau kesukaan pada suatu olahraga. Salah satunya adalah sepak bola.

Hampir seluruh penduduk Indonesia menyukai/ menggemari olahraga sepakbola dibandingkan dengan olahraga lainnya. Walaupun olahraga sepak bola di Indonesia tidak berprestasi atau masih berada jauh dibawah negara-negara lainnya, namun penduduk Indonesia tetap banyak yang mendukung/ menggemari persepakbolaan di Indonesia.

Untuk mendukung atau memajukan persepakbolaan di Indonesia dibuat lah suatu Liga Indonesia. Liga Indonesia adalah kompetisi sepak bola antar klub di Indonesia, yang terdiri dari Liga Super, Divisi Utama, Divisi 1, Divisi 2 dan Divisi 3. Dari kelima divisi yang ada, tingkatan yang paling tinggi di Indonesia adalah liga super. Dari banyaknya klub yang ada, pasti setiap klub memiliki suporter atau pendukung.

Namun terkadang para suporter tidak hanya menonton pertandingan secara langsung saja di stadion, tetapi tidak jarang juga mereka suka membuat keributan seperti tawuran baik di dalam stadion, maupun di luar lapangan. Tentu saja hal ini sering mengakibatkan luka-luka bahkan kematian.
D.    Solusi
1.      Memperbaiki tatanan atau sistem liga yang ada di Indonesia.
Saat ini sistem liga di Indonesia tidak stabil, dimana banyak divisi kompetisi yang membuat tim-tim sepak bola merasa dirugikan, seperti contoh tim sepak bola yang berada di divisi utama liga Indonesia, mereka berjuang keras untuk mendapat peringkat pertama agar masuk dalam kompetisi yang lebih bergengsi superliga Indonesia yaitu kompetisi nomor satu di Indonesia, akan tetapi setelah menerima kemenangan dan masuk dalam kompetisi superliga Indonesia, diisukan bahwa akan dibuat kompetisi yang lebih bergengsi dan lebih dari superliga Indonesia tersebut, yang membuat tim sepak bola di Indonesia patah semangat untuk menggeluti kompetisi dan menimbulkan rasa benci pada setiap suporter kepada  persepakbolaan Indonesia sehingga mengakibatkan tindak anarkis oleh para suporter.
2.      Menciptakan peraturan yang tegas dan tepat, baik untuk tim sepak bola maupun suporter sepakbola. Peraturan ini tidak hanya dilakukan dengan lisan atau tulisan saja, akan tetapi juga dilakukan dengan suatu tindakan. Peraturan ini dapat berjalan dengan baik jika semua kalangan mematuhi peraturan tersebut, dan menjalankan peraturan itu dengan bersama-sama, tidak berat sebelah yang artinya ketika suporter sudah mematuhi aturan yang berlaku akan tetapi lembaga  persepakbolaan malah tidak mematuhi aturan tersebut, bukan hal yang tidak mungkin tindak anarkis suporter akan terjadi.
3.      Mempererat tali persaudaraan dan menghilangkan rasa balas dendam antar suporter yang mungkin sudah sejak dari generasi lama, dengan cara mempertemukan para suporter dalam satu acara berkumpul, berpendapat, dan share-ing hal-hal yang sekiranya memberikan solusi dari konflik antar suporter yang berkepanjangan ini, dengan tujuan menyadarkan dan membangun mental para suporter untuk menjadi lebih baik. Solusi yang terakhir dan yang utama tedapat dalam diri kita sebagai suporter, kesabaran dan keikhlasan dalam menerima kekalahan tidak sombong ketika menerima kemenangan adalah kunci utama. Budaya sopan santun yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia harus kita tanamkan kembali pada diri kita, bukan hal yang tidak mungkin akan terciptanya suatu perdamaian antar suporter dalam persepakbolaan di Indonesia
Satu hal yang mungkin tidak terpikirkan atau disadari oleh semua orang bahwa pertandingan timnas negara Indonesia menjadi pemersatu seluruh suporter sepak bola yang berada di Indonesia, dengan memakai atribut berwarna merah dan putih, berbaur menjadi satu, bernyanyi  bersama dan menari bersama tanpa adanya tindak anarkis antar suporter, dalam mendukung tim kesayangan seluruh bangsa Indonesia yaitu Tim Nasional Indonesia. Inilah satu hal yang mungkin bisa menjadi pemersatu suporter tim sepak bola di Indonesia sehingga dapat memperkokoh persatuan dan kesatuan Negara Republik Indonesia.












BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Kita sebagai penggemar olahraga atau seabagai seporter acara apapun harus harus profesional terhadap tim yang di dukung, pada setiap tawuran pasti ada seorang profokator yang menghasut para pengikutnya untuk membantunya menyerang sekelompok pelajar dari SMA lain. 
Para profokator tawuran ialah seseorang siswa yang penuh dengan dendam. Ada beberapa julukan bagi para pelaku tawuran seperti pentolan dan gembel.
Pentolan adalah seorang pemimpin, siswa yang berani melukai tubuh musuhnya saat sedang tawuran.
B.     Saran
       Sebagai generasi penerus bangsa sebaiknya para pelajar mengisi waktunya dengan kegiatan – kegiatan yang bermanfaat jangan hanya berkelahi atau tawuran antar pelajar, sebab Negara Indonesia ini kedepan akan dipimpin oleh generasi pelajar yang sekarang.