Nama
: Nunu Tresna Wardah
Prodi
: Pendidikan Sejarah
Tema
: Kesadaran Sejarah
Dalam kehidupan sehari-hari kita
sering mendengar tentang sejarah baik itu dari seorang penjaga sebuah situs,
museum, orang tua, guru maupun dari masyarakat lainnya. Sehingga kita
seolah-olah sudah mengerti akan arti sejarah. Namun pada kenyataannya saat ini
banyak sekali orang yang tidak mengerti dan tidak paham akan arti sejarah
sendiri bahkan tidak sedikit yang menyepelekan atau tidak peduli akan sejarah
terutama sejarah bangsanya sendiri.
Ironisnya
hal ini terjadi pada bangsa kita jangan sampai bangsa kita lupa akan sejarahnya
sendiri. Banyak sekali orang yang berfikir bahwa sejarah hanyalah membicarakan
masa lalu yang secara dalamnya mereka tidak mengetahui bahwa sejarah itu sangat
penting. Mereka berfikir apa gunanya memikirkan masa lalu karena mereka
beranggapan sejarah hanyalah belajar tuk masa lalu.
Apabila
sejarah tidak ada gunanya maka tidak akan ada orang yang belajar sejarah. Kenyataan
bahwa sejarah terus ditulis oleh orang, disemua peradaban dan sepanjang waktu.
Itu cukup membuktikan bahwa sejarah itu perlu. Sejarah itu berguna secara intrinsik dan
ekstrinsik(Pengantar Ilmu Sejarah.Koentowijoyo.Hal 15). Secara intrinsik
sejarah berguna sebagai pengetahuan salah satunya sejarah sebagai cara
mengetahui masa lampau. Mitos salah satu bagaimana cara suatu bangsa mengetahui
masa lalu disaat belum mengenalnya tulisan namun, bangsa yang telah mengenal tulisan
akan mengandalkan sejarah. Ada dua sikap terhadap sejarah setelah orang
mengetahui masa lampaunya, yaitu (1) melestarikan atau (2) menolak(Pengantar
Ilmu Sejarah.Koentowijoyo.Hal 17).
1. Seseorang
yang melestarikan masa lampau karena ia menganggap masa lampau itu penuh makna.
Seperti hal nya orang yang mengoleksi barang-barang kuno seperti uang dari
zaman ke zaman. Menolak melestarikan masa lampau seperti pasca proklamasi 45
ada daerah yang berusaha menolak kehadiran kerajaan. Diantaranya ialah
Surakarta dan Mangkunegaraan.
2. Seperti
halnya setelah terjadinya tragedi G30S-PKI masyarakat maupun pemerintah tidak
akan lagi memakai paham komunis karena paham ini tidak cocok dengan ideologi
bangsa Indonesia yaitu Pancasila dan masyarakat pun pasti tidak akan terima
karena trauma akibat tragedi G30S-PKI.
Sejarah sebenarnya
sangatlah penting untuk dipelajari secara dalam dan disertai dengan rasa
kesadaran akan sejarah. Karena sejarah merupakan pengalaman-pengalaman masa
lampau manusia, maka manusia yang hidup sezaman atau kemudian dapat berguru dan
belajar dari pengalaman-pengalaman masa itu untuk membuat mereka lebih bijak(Metodologi
Sejarah.Helius Sjamsuddin.Hal 224). Hal itulah yang membuat dalam sejarah
terdapat nilai-nilai yang dapat dikaji atau ilmu pengetahuan. Seperti halnya
para sejarawan yang mengkaji sejarah baik itu suatu tragedi, biografi seseorang,
peperangan atau ironi perjuangan suatu bangsa. Apapun itu bentuknya dapat
diambil suatu nilai pelajaran yang terkandung dalam sejarah untuk pedoman
hidup. Seperti halnya para pahlawan kita yang telah rela memperjuangkan bangsa
ini untuk meraih kemerdekaan mereka rela mengorbankan jiwanya tuk tanah air
Indonesia. Hal ini terdapat nilai yang dapat kita ambil bahwa kita harus lebih
membuat kita semangat dan terus bekerja keras pantang menyerah untuk memajukan
kehidupan bangsa Indonesia dengan strategi yang bagus, baik pada bidang IPTEK,
politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan dan hukum.
Dalam
mendalami sejarah tidak hanya kita akan sadar bahwa sejarah itu mempunyai nilai
tuk menjadikan pedoman hidup. Sejarah juga dapat dianggap sebagai alat untuk
mengurangi kekhawatiran kita terhadap hal yang tidak kita ketahui(Pendekatan
Ilmu Sosial dan Metodologi Sejarah.Soertono Kartodirdjo.Hal 20). Meskipun
sejarah itu tidak akan berulang namun pengalaman sejarah dapat digunakan
sebagai alat untuk menghadapi krisis masa kini karena selalu ada persamaannya.
Oleh
karena itu bila kita menghadapi hal yang krisis saat ini kita dapat memahami
melalui perbandingan dengan masa krisis pada saat masa lampau. Misalnya pada
saat tahun 1998 terjadi krisis moneter yang mengakibatkan terjadinya banyak
kericuhan di negara Indonesia ini akibat keadaan ekonomi Indonesia yang semakin
memburuk. Hal ini pun dapat terjadi kembali apabila pemerintahan Indonesia
tidak dapat mengatasinya seperti saat tahun 2015 yang pada saat itu nilai
rupiah terus melemah yang mengakibatkan banyak masyarakat yang protes akan
banyaknya barang yang mahal akibat dolar yang terus naik namun hal ini sedikit
demi sedikit dapat teratasi pemerintah sehingga rupiah dapat naik walaupun
tidak nail terlalu tinggi.
Dengan
sejarah kita bisa lebih merasa mantap untuk menghadapi ke depannya karena sudah
ada garis tertentu. Hal ini pun menimbulkan bahwa masa depan adalah bagian
waktu, bagian dunia kita, maka dalam dunia ini akan ada proses-proses sejarah
yang sama akan terjadi. Namun di era modern ini banyak yang lebih terpaku pada
rasa kekinian tanpa merasa akan adanya masa lampau yang sebenarnya dapat
mengubah kita saat ini ataupun cara berfikir kita ke depannya.
Saat
ini di sekolah-sekolah jam mata pelajaran sejarah sangatlah dibatas dibandingkan
dengan ilmu-ilmu pasti yang jamnya biasanya lebih lama di bandingkan sejarah.
Kemudian guru sejarah yang mengajarkan sejarah tidak sedikit yang tidak tahu
bagaimana mengajar agar murid dapat tertarik dan mengerti sejarah. Tak jarang
pula guru yang menjadi guru sejarah yang di sekolah adalah guru yang bukan
mempunyai keahlian dalam bidang sejarah.
Tak heran apabila murid di sekolah
jarang ada yang menyukai ataupun berniat untuk masuk perguruan tinggi jurusan
sejarah karena sebelumnya di sekolahpun mereka belajar sejarah dengan cara yang
tidak dapat membuat mereka tertarik terjadap sejarah. Seakan sejarah menjadi
kering karena buku sejarah di SD,SMP dan SMA penulisan sejarah banyak fakta
yang di sembunyikan dan penalaran dalam bukunya yang terkadang susah untuk
dimengerti.
Sebenarnya mengapa sejarah sampai
saat ini masih bahkan perlu diajarkan di sekolah? Secara singkat sejarah memiliki potensi yang
sebagian saja terwujud untuk menjadikan kita manusia yang berperikemanusiaan,
hal yang tidak dapat dilakukan oleh semua mata pelajaran yang lain dalam
kurikulum sekolah. Namun tetap saja setiap generasi harus mengajukan pertanyaan
mengapa penting mempelajari masa lalu, dan mengingatkan dirinya sendiri dan
mengapa sejarah dapat mempersatukan kita dan bukan memecah belah kita seperti
kita saksikan akhir-akhir ini.
Dengan mengingat kisah-kisah kita di
masa lalu yang dihubungkan dengan masa kini, masa lalu akan menjadi sebuah
sumber yang berguna dalam kehidupan kita sehari-hari dan memenuhi berbagai
kebutuhan kita pada zaman sekarang. Menempatkan diri sendiri di dalam arus
waktu termasuk salah satu kebutuhan dasar manusia. Jika tidak kita lakukan,
tidak mungkin kita dapat membayangkan dalam pikiran kita kehidupan kita di bumi
ini. Namun apabila kita tidak memperluas pemahaman kita untuk belajar dari masa
lalu maka masa lalu akan kita bongkak-bengkokkan sekehendak hati kita agar
sesuai dengan makna yang telah lebih dahulu kita tentukan baginya.
Sejarah pun menawarkan kita untuk
memetik hal baru dan menakjubkan, pertemuan dengan orang lain, dengan tempat
lain dan dengan zaman lain yang mendorong kita untuk merenungkan kembali cara
kita melihat diri kita sebagai makhluk manusia. Pertemuan dengan masa lalu
dapat memperluas pemikiran kita dalam arti yang terbaik. Untuk mewujudkan sepenuhnya
kemampuan sejarah memanusiakan manusia untuk menggunakan kemampuan sejarah.
Kita perlu bertatap muka dengan masa lalu yang tidak terlalu jauh dari diri
kita dari sisi waktu, tetapi jauh dari sisi cara berfikir dan tatanan sosial,
hal inilah yang menjadikan kita terus mencari akan teka-teki yang berada dalam
sejarah.
Mampu
berfikir sejarah mengharuskan kita berfikir dengan cara yang bertentangan
dengan cara kita berfikir sehari-hari selama ini, dan inilah sebab mengapa jauh
lebih mudah menghapal nama-nama, tanggal-tanggal, dan kejadian-kejadian
daripada mengubah struktur dasar cara berfikir kita yang kita gunakan untuk
memahami makna masa lalu(Berfikir Historis.Sam Wineburg.Hal 10). Sama halnya
ketika kita hanya mangetahui bahwa sejarah di dalamnya hanya ada masa lalu
tanpa memikirkan bahwa di masa lalu ada suatu struktur pemerintahan yang sangat
penting untuk dipelajari dan dapat diambil menjadi suatu pelajaran.
Pemerintahan
sangatlah berpengaruh terhadap pemukiman yang berada di wilayahnya. Kita akan
harus memperkembangkan pola-pola pemukiman yang berbeda-beda, tergantung dari
ciri-ciri ekologi yang berbeda-beda pemukiman-pemukiman itu(Majalah
Prisma.Soejatmoko.Hlm 85). Apabila pemerintah kurang akan bertindak maka akan
terjadi adanya kesenjangan sosial akibat pembangunan yang tidak merata dan
ubanisasi yang berlebihan. Hal ini mengakibatkan pemukiman yang desa semakin
sedikit penduduk sedangkan kota akan terus padat oleh penduduk ubanisasi.
Maka
disinilah diperlukannya sejarah yang tidak hanya terdapat di masa lalu bangsa
kita tetapi kita dapat melihat dari sejarah bangsa lain yang dapat kita
pelajari dan bisa kita terapkan dalam bangsa kita apabila suatu tatanan
pemerintah bangsa itu baik dan sesuai dengan bangsa kita.
Oleh
karena itu janganlah kita hanya berfikir sejarah sebagai masa lalu yang tak
dapat kita pakai saat ini atau masa depan. Dan sejarah tidaklah bisa di
bengkak-bengkokan karena sejarah harus sesuai dengan apa yang terjadi
sebenarnya atau sesuai fakta. Sejarah pun haruslah dapat dicerna pemikiran
manusia karena sejarah harus rasional dan bukanlah mitos, legenda ataupun
tahayul dan dapat di buktikan akan sumber-sumber sejarah yang di dapat atau
relevan.