BAB
I
PENDHULUAN
A. Latar
Belakang
Drama sudah menjadi suatu tontonan pada
zaman dahulu. Bukti tertulis yang bisa dipertanggung jawabkan mengungkapkan
bahwa drama sudah ada sejak abad kelima SM. Hal ini didasarkan temuan naskah
drama kuno di Yunani. Penulisnya Aeschylus yang hidup antara tahun 525-456 SM.
Isi lakonnya berupa persembahan untuk memohon kepada dewa-dewa.
Drama pun sudah lama menjadi suatu media
untuk menyampaikan sesuatu baik itu tentang suatu peristiwa, ritual keagamaan,
komedi ataupun seni. Oleh karena itu sampai sekarang drama masih di gunakan
yang mungkin dikombinasikan dengan budaya saat ini.
Selain itu dengan melakukan drama
berarti kita telah memelihara untuk tetap melestarikan drama baik itu yang
tradisonal, campuran tradisional dengan saat ini dan drama saat ini.
B. Rumusan
Masalah
1. Apa
pengertian drama?
2. Apa
saja unsur-unsur dalam drama?
3. Apa
Ciri-ciri teks drama?
4. Apa
saja jenis drama?
C. Tujuan
1. Untuk
mengetahui pengertian drama
2. Untuk
mengetahui unsur-unsur dalam drama
3. Untuk
mengetahui ciri-ciri teks drama
4. Untuk
mengetahui jenis-jenis drama
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
drama
Kata drama berasal dari bahasa Yunani
Draomai yang berarti berbuat, berlaku, bertindak. Drama adalah salah satu jenis
karya sastra yang mempunyai kelebihan dibandingkan dengan karya sastra jenis
lain, yaitu unsur pementasan yang mengungkapkan isi cerita secara langsung dan
dipertontonkan di depan umum. Pementasan naskah drama dikenal dengan istilah
teater. Dapat dikatakan bahwa drama berupa cerita yang diperagakan para pemain
di panggung.
B. Unsur-unsur
drama
1. Tema
Tema adalah ide pokok atau gagasan utama sebuah
cerita drama.
2. Alur
Alur yaitu jalan cerita
dari sebuah pertunjukkan drama mulai babak pertama hingga babak terakhir.
Macam-macam alur terbagi tiga, yaitu :
a. Alur
maju
Alur
maju adalah peristiwa –peristiwa diutarakan mulai awal sampai akhir/masa kini
menuju masa datang.
b. Alur
mundur/Sorot balik/Flash back
Alur
mundur/Sorot balik/Flash back adalah peristiwa-peristiwa yang menjadi bagian
penutup diutarakan terlebih dahulu/masa kini, baru menceritakan
peristiwa-peristiwa pokok melalui kenangan/masa lalu salah satu tokoh.
c. Alur
gabungan/Campuran
adalah
peristiwa-peristiwa pokok diutarakan. Dalam pengutararaan peristiwa-peristiwa
pokok, pembaca diajak mengenang peristiwa-peristiwa yang lampau,kemudian
mengenang peristiwa pokok ( dialami oleh tokoh utama) lagi.
3. Tokoh
Tokoh drama atau pelaku drama terdiri dari tokoh
utama dan tokoh pembantu. Tokoh utama atau peran utama disebut primadona
sedangkan peran pembantu disebut figuran
4. Watak
Watak adalah perilaku yang diperankan oleh tokoh
drama. Watak protagonis adalah watak (perilaku) baik yang diperankan oleh tokoh
drama, contohnya : penyabar, kasih sayang, santun, pemberani, pembela yang
lemah, baik hati dan sebagainya. Sedangkan watak antagonis adalah watak
(perilaku) jahat yang diperankan oleh tokoh drama, contohnya : sifat iri dan
dengki, kejam, penindas dan sebagainya.
5. Latar
Latar atau setting adalah gambaran tempat, waktu dan
situasi peristiwa dalam cerita drama.
6. Amanat
Amanat drama adalah pesan yang ingin disampaikan
pengarang kepada penonton. Amanat drama atau pesan disampaikan melalui peran
para tokoh drama.
C. Ciri-ciri
teks drama
1. Seluruh
cerita berbentuk dialog, baik tokoh maupun narator. Inilah ciri utama naskah
dialog, semua ucapan ditulis dalam teks. Contoh :
Suatu
hari di sebuah desa terpencil, ada seorang pemuda berpenampilan sederhana. Ia
bernama Paijo.
2. Semua
dialog tidak menggunakan tanda petik ("..."). Dialog drama bukan
kalimat langsung. Oleh karena itu, naskah drama tidak memakai tanda petik. Contoh
:
Fiqi
: Kita bisa selesaikan masalah ini.
Paijo
: Sudahlah! Kamu tidak perlu memikirkan ini. Ini bukan masalah yang besar. Jadi
kita tidak perlu membincangkan terlalu serius.
3. Naskah
drama dilengkapi petunjuk tertentu yang harus dilakukan tokoh pemerannya.
Petunjuk itu ditulis dalam tanda kurung (...) atau dengan memberikan jenis
huruf yang berbeda dengan huruf dialog.
Contoh
:
Fiqi
: Sudah! Jangan dilanjutkan lagi perkelahian ini. Sebaiknya kita selesaikan
secara dewasa (sambil berwajah serius)
4. Naskah
drama terletak diatas dialog atau disamping kiri dialog.
Contoh
:
Simon
: Saat ini Loki sudah berhasil membuka
pintunya.
Tika
: Saatnya kita beraksi.
Fiqi : Jangan gegabah, sebaiknya kita membangun
strategi dulu Simon.
D. Jenis-jenis
drama
Drama
menurut masanya dapat dibedakan dalam dua jenis yaitu drama baru dan drama
lama.
1. Drama
Baru / Drama Modern
Drama baru adalah drama yang memiliki tujuan untuk
memberikan pendidikan kepada mesyarakat yang umumnya bertema kehidupan manusia
sehari-hari.
2. Drama
Lama / Drama Klasik
Drama lama adalah drama khayalan yang umumnya
menceritakan tentang kesaktian, kehidupan istanan atau kerajaan, kehidupan
dewa-dewi, kejadian luar biasa, dan lain sebagainya.
Macam-Macam Drama Berdasarkan
Isi Kandungan Cerita :
1. Drama
Komedi
Drama komedi adalah drama yang lucu
dan menggelitik penuh keceriaan.
2. Drama
Tragedi
Drama tragedi adalah
drama yang ceritanya sedih penuh kemalangan.
3. Drama
Tragedi Komedi
Drama tragedi-komedi
adalah drama yang ada sedih dan ada lucunya.
4. Opera
Opera adalah drama yang
mengandung musik dan nyanyian.
5. Lelucon
/ Dagelan
Lelucon adalah drama yang lakonnya selalu bertingkah
pola jenaka merangsang gelak tawa penonton.
6. Operet
/ Operette
Operet adalah opera
yang ceritanya lebih pendek.
7. Pantomim
Pantomim adalah drama yang ditampilkan dalam bentuk
gerakan tubuh atau bahasa isyarat tanpa pembicaraan.
8. Tablau
Tablau adalah drama yang mirip pantomim yang
dibarengi oleh gerak-gerik anggota tubuh dan mimik wajah pelakunya.
9. Passie
Passie adalah drama
yang mengandung unsur agama / relijius.
10. Wayang
Wayang adalah drama yang pemain dramanya adalah
boneka wayang. Dan lain sebagainya.
E. Naskah
Drama
Naskah drama adalah karangan yang berisi
cerita, dialog yang diucapkan para tokoh dan keadaan panggung yang diperlukan
juga sikap pelaku saat pentas. Naskah drama ditulis dengan
selengkap-lengkapnya, bukan saja berisi keterangan atau petunjuk. Selain itu,
naskah drama merupakan jalinan cerita (plot) drama, plot merupakan kerangka
cerita dari awal hingga akhir. Yang merupakan jalinan konflik antara dua tokoh
yang berlawanan. Selain itu, naskah drama juga memasukan unsur intrinsik drama,
naskah drama disampaikan dengan kalimat langsung dan diberi informasi mengenai
latar, ekspresi, dan keterangan bagi pelaku.
Terkait dengan bahasa drama, berikut ini
ada beberapa hal yang perlu kalian perhatikan :
1. Kalimat
yang digunakan harus komunikatid dan efektif
2. Dialog
harus ditulis dengan ragam bahasa yang tepat sesuai dengan siapa yang
berbiacara, tepat pembicaraan itu berlangsung dan masalah yang dibicarakan.
3. Harus
dibedakan dengan hjelas antara prolog, epilog, dialog, dan monolog.
a. Prolog
adalah kata pendahuluan dalam lakon drama
b. Epilog
adalah kata penutup yang mengakhiri pementasan
c. Dialog
adalah percakapan para pemain
d. Monolog
adalah percakapan seseorang pemain dengan dirinya sendiri
Apa yang diucapkan itu tidak ditunjukkan
kepada orang lain. Selain ketiga hal di atas, kalian juga perlu memperhatikan
petunjuk teknis pementasan drama. Petunjuk teknis ini berisi keterangan geerak
pelaku, ekspresi pelaku, nada pengucapan dialog, ataupun keterangan keadaan
panggung.
F. Langkah-langkah
menulis naskah drama
1. Melihat
gambar / perisitiwa yang menyentuh perasaan, atau menggali sesuatu dalam diri
dan lingkungan sekitar.
2. Membayangkan
peristiwa yang dapat terjadi melalui gambaran itu
3. Membuat
rangkaian cerita
4. Memilih
peristiwa yang dapat digambarkan dalam naskah
5. Menulis
dialog sehingga membentuk naskah drama
6. Memberi
nama tokoh / pelaku dalam setiap dialog
7. Menambahkan
narasi, berupa latar suasana, dan lakuan tokoh.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Drama adalah karya yang ditulis dalam
bentuk percakapan (dialog) yang dipertunjukan oleh tokoh-tokoh di atas pentas.
Naskah drama ditulis dengan
selengkap-lengkapnya dalam naskah drama termuat nama-nama tokoh dalam cerita,
dialog yang diucapkan pada tokoh, keadaan panggung yang diperlukan dan
kadang-kadang dilengkapi, penjelasan, tentang tata busana, tata lampu dan tata suara.
bagus banget infonya berguna sekali kak
BalasHapushabib umar bin hafidz