Selasa, 21 Juni 2016

PERAN BUDAYA TERHADAP BANGSA



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Nilai-nilai dalam budaya sangatlah mempengaruhi akan kemajuan dan kemunduran. Menurut Lawrence Harrison dalam studi-studi kasusnya  bahwa d kebanyakan negara Amerika Latin budaya merupakan hambatan utama untuk berkembang. Tentu saja bukan hanya budaya yang menjadi faktor tunggal dalam gejala sosial tapi merupakan salah satu faktor yang cukup meyakinkan dalam gejala sosial ini.
Indonesia dengan Korea Selatan juga mempunyai persamaan. Sama-sama merdeka pada tahun yang sama oleh penjajah yang sama yaitu Jepang, akan tetapi sacara ekonomi saat ini kita tertinggal jauh dari Korea Selatan. Hal ini menurut Lawrence disebabkan kontribusi budaya karena mereka orang Korea Selatan memiliki sifat hemat, kerja keras, disiplin dan lainnya. Sedangkan Koentjaraningrat pernah menyatakan bahwa sebagian besar bangsa Indonesia tidak mempunyai kesiapan mental untuk melakukan langkah pembangunan ke tingkatan kemakmuran yang optimal.
Hal inilah yang memungkinkan budaya dapat mempengaruhi cara-cara masyarakat untuk mencapai suatu kemakmuran ekonomi dan berbangsa.

B.     Rumusan Masalah
1.      Bagaimana budaya mempengaruhi suatu bangsa?
2.      Apa peran suatu budaya terhadap individu ataupun kelompok?
3.      Bagaimana cara untuk memilah dan memelihara budaya untuk mendukung kemajuan suatu bangsa?

                                                                                   
C.     Tujuan
1.      Untuk mengetahui pengaruh budaya terhadap suatu bangsa
2.      Untuk mengetahui peran suatu budaya terhadap individu ataupun kelompok
3.      Untuk mengetahui cara untuk memilah dan memelihara budaya untuk mendukung kemajuan suatu bangsa

















BAB  II
PEMBAHASAN

            Secara hakikatnya kebudayaan adalah suatu proses kreatif manusia dalam berfikir untuk menghadapi hambatan-hambatan yang dilaluinya. Hal ini akan berlangsung dengan dilakukannya oleh manusia ketika ia beraktivitas dan berdampak pula pada apa yang diciptakannya.
A.    Peran Budaya
Budaya sangatlah berpengaruh pada kehidupan sehari-hari baik itu pada individu, keluarga ataupun suatu bangsa. Bikhu Parekh menyatakan kebudayaan adalah sebuah sistem arti dan makna yang tercipta secara historis, atau pada hal-hal yang sama, sebuah sistem keyakinan dan praktik dimana satu kelompok manusia memahami, mengatur dan menstrukturkan kehidupan individual dan masyarkat. Definisi ini menyatakan bahwa budaya membentuk dan mengembangkan pranata-pranata yang ada dalam masyarakat.
      Budaya dengan demikian adalah ciptaan manusia  tapi kemudian “menjerat” manusia untuk mengikutinya dalam suatu aturan yang terpola. Hal ini lah yang kadang dapat mengahambat maju atau mundurnya suatu bangsa. Walaupun bukan hanya budaya yang menjadi faktor dalam gejala sosial suatu bangsa. Seperti halnya Indonesia dengan Korea Selatan juga mempunyai persamaan. Sama-sama merdeka pada tahun yang sama oleh penjajah yang sama yaitu Jepang, akan tetapi sacara ekonomi saat ini kita tertinggal jauh dari Korea Selatan. Hal ini menurut Lawrence disebabkan kontribusi budaya karena mereka orang Korea Selatan memiliki sifat hemat, kerja keras, disiplin dan lainnya. Sedangkan menurut Koentjaraningrat hal ini disebabkan mental manusia Indonesia yang meremehkan kualitas, ingin mencapai tujuan secpat-cepatnya tanpa rela berusaha langkah demi langkah, sikap tidak bertanggung jawab, tidak percaya diri, apatis dan lesu.
      Dari sinilah budaya dapat mempengaruhi bagaimana suatu bangsa kedepannya dalam bertindak dan berfikir. Oleh karena itu peran budaya sangat penting dalam menentukan bagaimana bangsa, apabila bangsa itu tidak makmur akibat keburukan sistem maka hal ini merupakan perwujudan dari budaya kerja yang tidak profesional.

B.     Perlunya Memilah dan Memelihara Budaya yang Mendukung Kejayaan Bangsa
Dibedakan antara kebangsaan Indonesia berdasarkan pada demografi dengan berdasarkan budaya. Dari segi demografi berarti bangsa Indonesia merupakan penjumlahan dari warga suku-suku yang berada di wilayah Indonesia. Sedangkan dari segi budaya bukan berarti penjumlahan dari seluruh budaya suku-suku di Indonesia, melainkan di dalamnya terdapat juga budaya baru yang disebut budaya bangsa Indonesia. Budaya bangsa indonesia ini tidak identik dengan warisan budaya suku-suku yang berada di wilayah Indonesia. Meskipun begitu harus di akui bahwa dalam budaya Indonesia terdapat unsur-unsur tertentu dari suku-suku tertentu yang masuk dalam budaya Indonesia, baik itu dalam bentuk asalnya ataupun dalam bentuk modifikasi. Budaya Indonesia pun terdapat pula sumbangan dari budaya luar yang kemudian menjadi unsur penting di dalamnya.
Berkaitan dengan kejayaan bangsa Indonesia tentu harus dipilah-pilah unsur-unsur budaya yang diperlukan bagi pembangunan kemakmuran yang seharusnya dapat mendukung bangsa. Ciri hubungan kekerabatan dalam budaya Indonesia seharusnya dibatasi sehingga tidak terjadi yang namanya pembagian jabatan publik diantara sanak saudara seperti menempatkan anak sebagai penerus menjadi pemimpin, kakak menjadi gubernur, adik menjadi ketua DPRD dan seterusnya, sehingga mejadikan semua kerabat dalam keluarga menjadi penguasa. Ciri ketekunan dari suku Jawa misalnya diarahkan dan dimodifikasi menjadi unsur penting untuk fokus dalam bekerja. Unsur kreatif dan kewirausahaan dari suku Padang dan Tionghoa dimodifikasi dan diarahkan menjadikan bangsa Indonesia ini menjadi bangsa yang menjadi pengusaha bukan menjadi seorang pekerja. Begitu juga ciri tegar dan beraninya dari suku Batak yang mengarahkan bangsa ini menjadi bangsa yang mempunyai masyarkat yang berani dan menjadi perintis usaha, sehingga tidak ada lagi orang Indonesia yang dikatakan Mochtar Lubis “tukang menggerutu atau beraninya hanya berbicara di belakang”.
Pada intinya mendorong unsur-unsur budaya baik suku maupun bangsa Indonesia yang dapat mendukung munculnya kemakmuran seperti hemat, inovasi, berorintasi pada masa depan, berani mengambil resiko, bersikap positif, bersikap proaktif dan bisa merencanakan hidupnya lebih cermat.
Strategi yang baik untuk mencapai kejayaan suatu bangsa melalu budaya yaitu adanya dua pendekatan. Pertama, pembenahan struktural meliputi sistem dan pranata dan lembaga-lembaga yang dapat terjaminnya terselenggaranya ekonomi mikro maupun makro. Kedua, adanya pembenahan budaya baik dari tingkat nilai maupun realitanya. Jadi perlu adanya pembangunan karakter baik itu dalam akhlak, kreativitas, kepemimpina dan etika. Hal ini tentu perlu adanya keberpihakkan dari pemerintahan maupun rakyat. Disinilah perlu adanya pendidikan yang dapat meningkatkan modal manusia bai itu dikalangan rakyat jelata maupun tingkat pimpinan. Pendidikan disini adlah pendidikan formal, nonformal dan terutama pendidikan akhlak karena akhlak menentukan sikap seseorang dalam lingkungannya.







BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Menurut Rene Char kebudayaan adalah warisan yang diturunkan tanpa wasiat dan menanggung kebudayaan itu menjadi sebuah tugas. Maka hal ini yang menjadikan faktor akan maju dan mundurnya suatu masyarakat. Karena apabila budaya yang dimiliki suatu bangsa itu lemah maka akan berpengaruh untuk kedepannya dan sebaliknya juga apabila budaya itu kuat maka akan menjadikan bangsanya menjadi kuat. Misalnya saja Indonesia dengan Korea Selatan walaupun merdeka di tahun yang sama tapi dalam perkembangan ekonominya berbeda jauh. Karena hal ini dipengaruhi oleh sifat dari dua negara ini yang berbeda. Indonesia memiliki banyak manusia yang boros, konsumen, melalaikan tanggung jawab. Sedangkan Korea Selatan yang manusianya memiliki sifat hemat dan mau bekerja keras dan disiplin. Maka hal ini pun akan membedakan hasilnya. Oleh karena itu pembenahan sistem struktural dan pembenahan budaya sangatlah penting dalam membenahi karakter masyarakat Indonesia untuk memajukan bangsa.

1 komentar: