Sabtu, 23 April 2016

Kesadaran Sejarah



Nama : Nunu Tresna Wardah
Prodi : Pendidikan Sejarah
Tema : Kesadaran Sejarah
            Dalam kehidupan sehari-hari kita sering mendengar tentang sejarah baik itu dari seorang penjaga sebuah situs, museum, orang tua, guru maupun dari masyarakat lainnya. Sehingga kita seolah-olah sudah mengerti akan arti sejarah. Namun pada kenyataannya saat ini banyak sekali orang yang tidak mengerti dan tidak paham akan arti sejarah sendiri bahkan tidak sedikit yang menyepelekan atau tidak peduli akan sejarah terutama sejarah bangsanya sendiri.
Ironisnya hal ini terjadi pada bangsa kita jangan sampai bangsa kita lupa akan sejarahnya sendiri. Banyak sekali orang yang berfikir bahwa sejarah hanyalah membicarakan masa lalu yang secara dalamnya mereka tidak mengetahui bahwa sejarah itu sangat penting. Mereka berfikir apa gunanya memikirkan masa lalu karena mereka beranggapan sejarah hanyalah belajar tuk masa lalu.
Apabila sejarah tidak ada gunanya maka tidak akan ada orang yang belajar sejarah. Kenyataan bahwa sejarah terus ditulis oleh orang, disemua peradaban dan sepanjang waktu. Itu cukup membuktikan bahwa sejarah itu perlu.  Sejarah itu berguna secara intrinsik dan ekstrinsik(Pengantar Ilmu Sejarah.Koentowijoyo.Hal 15). Secara intrinsik sejarah berguna sebagai pengetahuan salah satunya sejarah sebagai cara mengetahui masa lampau. Mitos salah satu bagaimana cara suatu bangsa mengetahui masa lalu disaat belum mengenalnya tulisan namun, bangsa yang telah mengenal tulisan akan mengandalkan sejarah. Ada dua sikap terhadap sejarah setelah orang mengetahui masa lampaunya, yaitu (1) melestarikan atau (2) menolak(Pengantar Ilmu Sejarah.Koentowijoyo.Hal 17).
1.      Seseorang yang melestarikan masa lampau karena ia menganggap masa lampau itu penuh makna. Seperti hal nya orang yang mengoleksi barang-barang kuno seperti uang dari zaman ke zaman. Menolak melestarikan masa lampau seperti pasca proklamasi 45 ada daerah yang berusaha menolak kehadiran kerajaan. Diantaranya ialah Surakarta dan Mangkunegaraan.
2.      Seperti halnya setelah terjadinya tragedi G30S-PKI masyarakat maupun pemerintah tidak akan lagi memakai paham komunis karena paham ini tidak cocok dengan ideologi bangsa Indonesia yaitu Pancasila dan masyarakat pun pasti tidak akan terima karena trauma akibat tragedi G30S-PKI.
Sejarah sebenarnya sangatlah penting untuk dipelajari secara dalam dan disertai dengan rasa kesadaran akan sejarah. Karena sejarah merupakan pengalaman-pengalaman masa lampau manusia, maka manusia yang hidup sezaman atau kemudian dapat berguru dan belajar dari pengalaman-pengalaman masa itu untuk membuat mereka lebih bijak(Metodologi Sejarah.Helius Sjamsuddin.Hal 224). Hal itulah yang membuat dalam sejarah terdapat nilai-nilai yang dapat dikaji atau ilmu pengetahuan. Seperti halnya para sejarawan yang mengkaji sejarah baik itu suatu tragedi, biografi seseorang, peperangan atau ironi perjuangan suatu bangsa. Apapun itu bentuknya dapat diambil suatu nilai pelajaran yang terkandung dalam sejarah untuk pedoman hidup. Seperti halnya para pahlawan kita yang telah rela memperjuangkan bangsa ini untuk meraih kemerdekaan mereka rela mengorbankan jiwanya tuk tanah air Indonesia. Hal ini terdapat nilai yang dapat kita ambil bahwa kita harus lebih membuat kita semangat dan terus bekerja keras pantang menyerah untuk memajukan kehidupan bangsa Indonesia dengan strategi yang bagus, baik pada bidang IPTEK, politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan dan hukum.
Dalam mendalami sejarah tidak hanya kita akan sadar bahwa sejarah itu mempunyai nilai tuk menjadikan pedoman hidup. Sejarah juga dapat dianggap sebagai alat untuk mengurangi kekhawatiran kita terhadap hal yang tidak kita ketahui(Pendekatan Ilmu Sosial dan Metodologi Sejarah.Soertono Kartodirdjo.Hal 20). Meskipun sejarah itu tidak akan berulang namun pengalaman sejarah dapat digunakan sebagai alat untuk menghadapi krisis masa kini karena selalu ada persamaannya.
Oleh karena itu bila kita menghadapi hal yang krisis saat ini kita dapat memahami melalui perbandingan dengan masa krisis pada saat masa lampau. Misalnya pada saat tahun 1998 terjadi krisis moneter yang mengakibatkan terjadinya banyak kericuhan di negara Indonesia ini akibat keadaan ekonomi Indonesia yang semakin memburuk. Hal ini pun dapat terjadi kembali apabila pemerintahan Indonesia tidak dapat mengatasinya seperti saat tahun 2015 yang pada saat itu nilai rupiah terus melemah yang mengakibatkan banyak masyarakat yang protes akan banyaknya barang yang mahal akibat dolar yang terus naik namun hal ini sedikit demi sedikit dapat teratasi pemerintah sehingga rupiah dapat naik walaupun tidak nail terlalu tinggi.
Dengan sejarah kita bisa lebih merasa mantap untuk menghadapi ke depannya karena sudah ada garis tertentu. Hal ini pun menimbulkan bahwa masa depan adalah bagian waktu, bagian dunia kita, maka dalam dunia ini akan ada proses-proses sejarah yang sama akan terjadi. Namun di era modern ini banyak yang lebih terpaku pada rasa kekinian tanpa merasa akan adanya masa lampau yang sebenarnya dapat mengubah kita saat ini ataupun cara berfikir kita ke depannya.
Saat ini di sekolah-sekolah jam mata pelajaran sejarah sangatlah dibatas dibandingkan dengan ilmu-ilmu pasti yang jamnya biasanya lebih lama di bandingkan sejarah. Kemudian guru sejarah yang mengajarkan sejarah tidak sedikit yang tidak tahu bagaimana mengajar agar murid dapat tertarik dan mengerti sejarah. Tak jarang pula guru yang menjadi guru sejarah yang di sekolah adalah guru yang bukan mempunyai keahlian dalam bidang sejarah.
            Tak heran apabila murid di sekolah jarang ada yang menyukai ataupun berniat untuk masuk perguruan tinggi jurusan sejarah karena sebelumnya di sekolahpun mereka belajar sejarah dengan cara yang tidak dapat membuat mereka tertarik terjadap sejarah. Seakan sejarah menjadi kering karena buku sejarah di SD,SMP dan SMA penulisan sejarah banyak fakta yang di sembunyikan dan penalaran dalam bukunya yang terkadang susah untuk dimengerti.
            Sebenarnya mengapa sejarah sampai saat ini masih bahkan perlu diajarkan di sekolah?  Secara singkat sejarah memiliki potensi yang sebagian saja terwujud untuk menjadikan kita manusia yang berperikemanusiaan, hal yang tidak dapat dilakukan oleh semua mata pelajaran yang lain dalam kurikulum sekolah. Namun tetap saja setiap generasi harus mengajukan pertanyaan mengapa penting mempelajari masa lalu, dan mengingatkan dirinya sendiri dan mengapa sejarah dapat mempersatukan kita dan bukan memecah belah kita seperti kita saksikan akhir-akhir ini.
            Dengan mengingat kisah-kisah kita di masa lalu yang dihubungkan dengan masa kini, masa lalu akan menjadi sebuah sumber yang berguna dalam kehidupan kita sehari-hari dan memenuhi berbagai kebutuhan kita pada zaman sekarang. Menempatkan diri sendiri di dalam arus waktu termasuk salah satu kebutuhan dasar manusia. Jika tidak kita lakukan, tidak mungkin kita dapat membayangkan dalam pikiran kita kehidupan kita di bumi ini. Namun apabila kita tidak memperluas pemahaman kita untuk belajar dari masa lalu maka masa lalu akan kita bongkak-bengkokkan sekehendak hati kita agar sesuai dengan makna yang telah lebih dahulu kita tentukan baginya.
            Sejarah pun menawarkan kita untuk memetik hal baru dan menakjubkan, pertemuan dengan orang lain, dengan tempat lain dan dengan zaman lain yang mendorong kita untuk merenungkan kembali cara kita melihat diri kita sebagai makhluk manusia. Pertemuan dengan masa lalu dapat memperluas pemikiran kita dalam arti yang terbaik. Untuk mewujudkan sepenuhnya kemampuan sejarah memanusiakan manusia untuk menggunakan kemampuan sejarah. Kita perlu bertatap muka dengan masa lalu yang tidak terlalu jauh dari diri kita dari sisi waktu, tetapi jauh dari sisi cara berfikir dan tatanan sosial, hal inilah yang menjadikan kita terus mencari akan teka-teki yang berada dalam sejarah.
Mampu berfikir sejarah mengharuskan kita berfikir dengan cara yang bertentangan dengan cara kita berfikir sehari-hari selama ini, dan inilah sebab mengapa jauh lebih mudah menghapal nama-nama, tanggal-tanggal, dan kejadian-kejadian daripada mengubah struktur dasar cara berfikir kita yang kita gunakan untuk memahami makna masa lalu(Berfikir Historis.Sam Wineburg.Hal 10). Sama halnya ketika kita hanya mangetahui bahwa sejarah di dalamnya hanya ada masa lalu tanpa memikirkan bahwa di masa lalu ada suatu struktur pemerintahan yang sangat penting untuk dipelajari dan dapat diambil menjadi suatu pelajaran.
Pemerintahan sangatlah berpengaruh terhadap pemukiman yang berada di wilayahnya. Kita akan harus memperkembangkan pola-pola pemukiman yang berbeda-beda, tergantung dari ciri-ciri ekologi yang berbeda-beda pemukiman-pemukiman itu(Majalah Prisma.Soejatmoko.Hlm 85). Apabila pemerintah kurang akan bertindak maka akan terjadi adanya kesenjangan sosial akibat pembangunan yang tidak merata dan ubanisasi yang berlebihan. Hal ini mengakibatkan pemukiman yang desa semakin sedikit penduduk sedangkan kota akan terus padat oleh penduduk ubanisasi.
Maka disinilah diperlukannya sejarah yang tidak hanya terdapat di masa lalu bangsa kita tetapi kita dapat melihat dari sejarah bangsa lain yang dapat kita pelajari dan bisa kita terapkan dalam bangsa kita apabila suatu tatanan pemerintah bangsa itu baik dan sesuai dengan bangsa kita.
Oleh karena itu janganlah kita hanya berfikir sejarah sebagai masa lalu yang tak dapat kita pakai saat ini atau masa depan. Dan sejarah tidaklah bisa di bengkak-bengkokan karena sejarah harus sesuai dengan apa yang terjadi sebenarnya atau sesuai fakta. Sejarah pun haruslah dapat dicerna pemikiran manusia karena sejarah harus rasional dan bukanlah mitos, legenda ataupun tahayul dan dapat di buktikan akan sumber-sumber sejarah yang di dapat atau relevan.




1 komentar: