LANDASAN
SOSIAL BUDAYA
Sosial
budaya merupakan bagian hidup manusia yang paling dekat dengan kehidupan
sehari-hari. Setiap kegiatan manusia hampir tidak pernah lepas dari unsur
sosial budaya. Sebab sebagian besar dari kegiatan manusia dilakukan secara kelompok.
Selanjutnya tentang apa yang dikerjakan dan cara mengerjakannya serta bentuk
yang diinginkan merupakan unsur dari suatu budaya.
Sosial
mengacu kepada hubungan individu, antar masyarakat dan individu dengan
masyarakat. Unsur sosial ini merupakan aspek individu secara alami, artinya
aspek itu telah ada sejak manusia dilahirkan. Karena itu, aspek sosial melekat
pada diri individu yang perlu dikembangkan dalam perjalanan hidup peserta didik
agar menjadi matang. Di samping itu tugas pendidikan mengembangkan aspek
sosial, aspek itu sendiri sangat berperan dalam membantu anak dalam upaya
mengembangkan dirinya. Maka segi sosial ini perlu diperhatikan dalam proses
pendidikan.
Bagaimana
dengan aspek budaya ? aspek budaya tidak kalah penting dengan aspek sosial.
Bahkan dapat dikatakan tidak ada pendidikan yang dimasukiunsur budaya. Materi
yang dipelajari peserta didik adalah budaya, cara belajar mereka adalah budaya,
begitu pula kegiatan dan bentuk yang dikerjakan juga budaya. Dengan demikian
budaya tidak pernah lepas dari proses pendidikan itu sendiri. Dalam hal ini
membahas Landasan Sosial Budaya dalam pendidikan :
A.
Sosiologi
dan Pendidikan
Sosiologi
adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dalam kelompok-kelompok
dan struktur sosialnya. Jadi, sosiologi mempelajari bagaimana manusia itu
berhubungan satu dengan yang lain dalam kelompoknya dan bagaimana susunan
unit-unit masyarakat atau sosial disuatu
wilayah serta kaitannya satu dengan yang lainnya.
Ciri-ciri sosiologi :
1. Empiris
adalah ciri utama sosiologi sebagai ilmu.
2. Teoritis
adalah peningkatan fase penciptaan yang menjadi salah satu bentuk budaya yang
bisa disimpan dalam waktu lama dan dapat diwariskan kepada generasi muda.
3. Kumulatif,
sebagai akibat dari penciptaan terus menerus sebagai konsekuensi dari
terjadinya perubahan di masyarakat.
4. Nonetis.
Teori ini menceritakan apa adanya tentang masyarakat beserta individu
didalamnya, tidak menilai apakah hal itu baik atau buruk.
Sejalan dengan lahirnya pemikiran
tentang pendidikan kemasyarakatan, maka pada abad ke-20 sosiologi memegang
penting dalam dunia pendidikan. Pendidikan yang diinginkan oleh aliran
kemasyarakatan in ialah proses pendidikan yang bisa mempertahankan dan
meningkatkan keselarasan hidup dalam pergaulan manusia. Untuk mewujudkan cita-cita
pendidikan sangat membutuhkan bantuan sosiologi.
Sosiologi dan sosiologi pendidikan
saling terkait. Misalnya pertama-tama adalah tentan konsep proses sosial, yaitu
suatu cara berhubungan antar individu atau antar kelompok atau individu dengan
kelompok yang menimbulkan bentuk hubungan tertentu. Proses sosial ini
menjadikan seseorang atau kelompok yang belum tersosialisasi menjadi
tersosialisasi atau sosialisasinya semakin meningkat.
Proses sosial dimulai dari interaksi
sosial dan dalam proses sosial itu selalu terjadi interaksi sosial. Yang
didasari oleh faktor-faktor berikut :
a. Imitasi
b. Sugesti
c. Identifikasi
d. Simpati
Proses sosial bisa terjadi karena salah
satu dari faktor diatas atau gabungan beberapa dari padanya.
B.
Kebudayaan
dan Pendidikan
Kebudayaan
adalah keseluruhan hasil manusia hidup bermasyarakat yang berisi aksi aksi
terhadap dan oleh sesama manusia sebagai anggota masyarakat yang merupakan
kepandaian, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat dan lain-lain.
Hal ini menunjukan bahwa ada 5 komponen kebudayaan menurut Imran Manan :
1. Gagasan
2. Ideologi
3. Norma
4. Teknologi
5. Benda.
Agar menjadi lengkap,
perlu ditambah beberapa komponen lagi yaitu :
1. Kesenian
2. Ilmu
3. Kepandaian
Kebudayaan dapat dikelompokkan menjadi 3
macam yaitu kebudayaan umum, kebudayaan daerah dan kebudayaan populer. Adapun 3
hal yang menimbulkan perubahan kebudayaan. Ketiga hal itu menurut Kneller ialah
:1). Organisasi , 2). Disfusi ,3). Reinterpretasi. Kebudayaan itu akan berubah
terus sejalan dengan perkembangan zaman percepatan perkembangan ilmu dn
teknologi serta perkembangan kepandaian manusia. Pendidikan dan kebudayaan
mempunyai pengaruh timbal balik. Apabila kebudayaan berubah maka pendidikan
juga bisa berubah dan bila pendidikan berubah akan dapat mengubah kebudayaan.
Pendidikan dapat mengembangkan kebudayaan melalui ketiga hal tersebut diatas.
Sebab pendidikan adalah tempat manusia-manusia dibina, ditumbuhkan, dan
dikembangkan potensi-potensinya. Semakin potensi seseorang dikembangkan semakin
mampu ia menciptakan atau mengembangkan kebudayaan, sebab kebudayaan
dikembangkan oleh manusia. Kerber dan Smith menyebutkan ada 6 fungsi utama
kebudayaan dalam kehidupan manusia yaitu :
1. Penerus
keturunan dan pengasuh anak. Hal ini suatu fungsi yang menjamin kelangsungan
hidup biologis kelompok sosial.
2. Pengembangan
kehidupan berekonomi, pendidikan sebagai budaya akan membuat orang mampu
menjadi pelaku ekonomi yang baik, bisa berproduksi secara efektif dan efisien
dan mengembangkan bakat ekonomi bidang tertentu.
3. Transmisi
budaya merupaka salah atu tugas pendidikan sebagai bagian dari kebudayaan adalah mampu membentuk dan
mengembangkan generasi baru menjadi orang-orang dewasa yang berbudaya, terutama
berbudaya nasional.
4. Meningkatkan
iman dan taqwa kepada tuhan yang maha esa, buakn hanya pemahaman dan perasaan
yang harus dikembangkan, melainkan juga tindakan atau prilaku sehari-hari yang
cocok dengan ajaran agama perlu dibina sehingga anak-anak melakukannya. Inilah
operasional keimanan dan ketaqwaan terhadap agama.
5. Pengendalian
sosial yaitu pelembagaan konsep-konsep untuk melindungi kesejahteraan individu
dan kelompok .
6. Rekreasi
yaitu kegiatan yang memberi kesempatan kepada orang untuk memuaskan
kebutuhannya akan permainan-permainan atau untuk bermain-main. Hal ini perlu
untuk memberikan wawasan tentang pentingnya memanfaatkan waktu luang, antara
lain dengan cara berkreasi.
C.
Masyarakat
dan Sekolah
Lembaga
pendidikan tidak dapat dipisahkan dengan masyarakat itu sendiri. Hal ini karena
lembaga pendidikan ada dimasyarakat hidup bersama-sama dengan warga masyarakat.
Antara masyarakat dengan sekolah saling membutuhkan. Masyarakat membutuhkan
agar para siswa dan para remaja dibina disekolah, selaiknya sekolah membutuhkan
agar masyarakat membantu kelancaran proses belajar disekolah dengan memberikan
berbagai macam fikiran dan fasilitas.
Manfaat
pendidikan bagi masyarakat adalah untuk meningkatkan peranan mereka sebagai
warga masyarakat, baik yang berkaitan dengan kewajiban maupun dengan hak
mereka. Dalam rangka pendidikan seumur hidup misalnya, warga masyarakat bisa
belajar tentang apa saja sesuai dengan minat dan bakat mereka, sehingga
pemahaman, ketrampilan tertentu dan sikap mereka semakin meningkat. Hal ini
membuat mereka merasa semakin mantap sebagai warga negara. Khusus bagi para
siswa dan remaja manfaat pendidikan atau lembag pendidikan adalah lebih
bersifat sebagai wahana persiapan untuk menjadi individu dan warga negara yang
baik. Mereka ini mempunyai kesempatan secra khusus belajar dan melatih diri
disekolah atau perguruan tinggi. Adapun beberapa ahli menulis mengatakan
manfaat pendidikan bagi masyarakat yaitu sebagai kunci bagi pemecahan
masalah-masalah sosial dengan cara melatih anak-anak secara tepat sehingga
merek tidak melakukan tidakan-tindakan kriminal.
D.
Masyarakat
Indonesia dan Pendidikan
Masyarakat saat ini berasumsi semakin
tinggi tingkat pendidikan maka semakin tinggi juga pendapatan kerja yang ia
dapatkan nanti. Namun pada kenyataannya saat
ini banyak lulusan S1 yang menganggur karena tidak mampu memenuhi syarat
yang ditentukan. Hal ini dikarenakan para pencari pekerja tidak mudah percaya
hanya dengan gelarnya tapi harus mempunyai kemampuan, keterampilan dan
kepribadian yang sesuai dengan yang dibutuhkan.
Sekarang kita bahas tentang kondisi
sosial atau kemasyarakatan. Situasi keluarga yang harmonis dan damai serta
masyarakat paguyuban yang tolong menolong sudah mulai menyusut. Ada empat
faktor sebagai penyebabnya, yaitu :
1. Pertumbuhan
ekonomi indonesia yang membuat ekonomi masyarkat kelas menengah keatas semakin
meningkat.
2. Daya
beli meningkat, kewajaran manusia mencintai harta benda semakin terpenuhi
sehingga mendorong manusia untuk mencari uang lebi banyak.
3. Gerakan
emansipasi mempercepat proses memperkerjakan perempuan
4. Pengeruh
globalisasi dunia.
Situasi
keluarga pasca modern ini sebagian besar suami istri bekerja sama-sama mencari
nafkah mengakibatkan angka percerain tinggi, single parent sehingga
meninggalkan anaknya sendirian di rumah yang mengakibatkan anak merasa
kekurangan kasih sayang. Saat ini banyak
sekali orangtua yang tidak menyadari pentingnya pendidikan dalam keluarga.
Padahal hal itu dapat mempengaruhi sikap anak. Namun bagi orangtua yang sadar
mereka tetap mengupayakan agar komunikasi, pembinaan, kemesraan,dan kasih
sayang tetap ada dalam keluarga walaupun frekuensinya terbatas. Mereka sadar
bahwa pedidikan dalam keluarga adalah mendasari pendidikan lebih lanjut. Hal
ini lah yang menyebabkan orang tua lebih selektif dan positif dalam memilih sekolah.
E.
Implikasi
Konsep Pendidikan
Sesudah membahas tentang sosiologi,
kebudayaan, masyarakat serta kondisi masyarakat Indonesia dikaitkan dengan
pendidikan maka ditemukan sejumlah konsep pendidikan antara lain :
1. Keberadaan
tidak dapat dipisahkan dengan masyarakat karena keduanya saling menunjang.
2. Proses
sosialosasi perlu ditingkatkan.
3. Dinamika
kelompok dimanfaatkan untuk belajar
4. Kebudayaan
menyangkut seluruh cara hidup dan kehidupan manusia yang diciptakan oleh
manusia ikut mempengaruhi pendidikan atau perkembangan anak dan sebaliknya.
5. Kebudayaan
kemungkinan dapat mengakibatkan pergeseran paradigma pendidikan yaitu dari
sekolah kemasyarakat luas dengan berbagai pengalaman yang luas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar