Selasa, 12 April 2016

manusia dan kebudayaan




Nama : Nunu Tresna Wardah
Prodi  : Pendidikan Sejarah
                                                                          
Manusia dan Kebudayaan

Menurut Rene Char kebudayaan adalah warisan yang diturunkan tanpa surat wasiat dan kebudayaan pada mulanya adalah nasib, baru kemudian orang menanggungnya sebagai tugas. Kebudayaan dengan demikian adalah ciptaan manusia tapi kemudian menjerat manusia untuk mengikuti dalam suatu aturan yang terpola. Hal inilah yang akan mengatur bahkan akan memaksa untuk tunduk padanya. Betapa kemajuan maupun kemuduran manusia sangat dipengaruhi oleh nilai-nilai dalam budaya. Koentjaraningrat pernah menyatakan bahwa sebagian besar bangsa Indonesia tidak mempunyai kesiapan mental untuk melakukan langkah pembangunan ke tingkatan kemakmuran yang optimal. Sebagian besar bangsa Indonesia tidak dapat bekerja dengan tertatur secara ketat dan berkesinambungan. Banyak yang belum sampai hati untuk merendahkan diri untuk berdagang atau memberi jasa pada orang lain. Belum berani mengubah cara hidup yang lama yaitu yang tidak berani mengambil resiko, tidak berani bersikap proaktif dan tidak bisa merencanakan hidupnya dengan cermat. Kiranya beberapa sikap hidup itu masih mendominasi budaya bangsa kita sampai hari ini. Jadi hal ini memungkinkan budaya memengaruhi cara-cara masyarakat untuk berhasil atau gagal dalam mencapai kemakmuran ekonomi, demokrasi dan mengentalnya rasa kebangsaan.
Oleh karena itu Koentjaraningrat mengemukakan bahwa kebudayaan dibagi dalam tiga wujud:
1.      Wujud sebagai suatu kompleks dari ide-ide, gagasan, nilai, norma dan peraturan.
Hal ini menunjukkan bahwa wujud kebudayaan itu abstrak, tak dapat diraba, dipegang dan tempatnya ada di alam pikiran warga masyarakat dimana kebudayaan yang bersangkutan itu hidup.
2.      Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas serta tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat.
Wujud ini dinamakan sistem sosial karena menyangkut tindakan dan kelakuan berpola dari manusia itu sendiri. Oleh karena itu, sistem ini bersifat konkret, dalam bentuk perilaku dan bahasa.
3.      Wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusia
Wujud yang terakhir ini disebut juga kebudayaan fisik. Kebudayaan fisik ini merupakan perwujudan kebudayaan yang bersifat  konkret, dalam bentuk materi/artefak. Seperti candi, kain batik teknik bangunan dll.
            Suatu sistem nilai budaya berfungsi sebagai pedoman tertinggi bagi perilaku manusia, yang tertuang pada aturan-aturan khusus, hukum dan norma-norma. Artinya, sebagai bagian dari adat istiadat dan wujud ideal dari kebudayaan, sistem nilai budaya, seakan berada diluar dan diatas diri para individu yang menjadi warga masyarakat bersangkutan. Para individu yang dari sejak kecil telah ditanamkan dengan nilai-nilai budaya yang hidup dalam masyarakatnya sehingga konsepsi-konsepsi itu telah lama berakar dalam alam jiwa individu tersebut.
            Sistem nilai budaya menurut C.Kluckhon berorientasi pada lima masalah pokok dalam kehidupan manusia, antara lain :
1.      Masalah tentang hakikat dari hidup manusia (MH)
Masalah ini mengenai bahwa ada kebudayaan yang memandang hidup manusia itu buruk ataupun baik.
2.      Masalah mengenai hakikat manusia dalam hubungan dengan alam sekitarnya (MA)
Masalah ini mengenai bahwa ada kebudayaan yang memandang bahwa Alam itu tak boleh di rubah dan adapula yang memandang alam itu harus dikuasai dan dimanfaatkan.
3.      Masalah hakikat dari kedudukan manusia dalam ruang waktu (MW)
Ada kebudayaan yang memandangkehidupan manusia berfokus pada masa lampau ada juga yang berorientasi pada masa kini dan masa depan.
4.      Masalah hakikat dari aktivitas atau karya manusia (MK)
Ada yang beranggapan bahwa karya manusia itu sebagai nafkah hidup dan adapula sebagai kehormatan diri sendiri.
5.      Masalah hakikat dari hubungan manusia yang satu dangan manusia lainnya (MM)
Ada kebudayaan yang memandang hakikat hubungan manusia dengan manusia bersifat individualistis dan adapula yang saling ketergantungan satu sama lain.


Rukmana, Aan.dkk.2015.Penyerbukan Silang Budaya.Jakarta:PT Elex Media Komputindo
Setiadi M, Elly. Dkk. 2013. Ilmu Sosial Budaya Dasar. Jakarta : Kencana
Uhi, Dr. Jannes Alexander.2016.Filsafat Kebudayaan.Yogyakarta:Pustaka Pelajar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar